hi teman2, kali ini saya akan sharing tentang pengalaman saya dalam mengikuti lomba band idefest pada 2 tahun yang lalu. pada saat itu saya merupakan personil paling muda dan paling tidak berskill dibanding teman2 band saya. jadi sejujuranya saya sangat merasa gugup ketika teman2 saya ingin mengikuti lomba ini karena saya merasa skill musik saya masih jauh kalah dibanding teman-teman 1 band saya. tetapi karena dukungan dari teman-teman saya akhirnya saya pun memberanikan diri untuk ikut. yang membuat saya lebih gugup adalah juri-juri lomba ini yang semua merupakan orang yang cukup terkenal, seperti kak sarah secchan, marcell, eno netral, duta sheila on 7 dll. awalnya kami mengikuti penyisihan yang terakhir akan diambil 5 band untuk masuk di final dan bertemu dengan juri-juri tersebut. pada penyisihan kami diwjibkan membawakan 1 lagu yang telah ditentukan dimana kami memilih lagu drive-melepasmu. tak disangka ternyata penampilan kami mendapat komentar positif dari juri-juri awal (bukan sarah secchan dkk) dan saat pengumuman hasil penyisihan band kami lolos ke final. pada final inilah kam i bertemu dengan juri2 yang saya sebut diatas. dan pada babak final kami harus menampilkan hasil lagu ciptaan kami sendiri. meskipun band saya tidak mendapatkan juara, tetapi kami tetap bersyukur karena telah dapat masuk ke final dan bertemu dengan juri-juri seperti mereka. pada saat penampilan saya sangat enjoy dan tidak gugup seperti saat sebelum naik ke panggung, ini mungkin karena saya memang hobi musik. saya sangat bersyukur pada pengalaman tersebut karena telah membuat saya lebih maju dalam dunia musik saya.
berikut saya akan share beberapa foto kompetisi-kompetisi pada saat final.
Edberg
Kamis, 14 Juni 2012
Simulasi Pedagogi dan Andragogi dalam kelas Pendidikan.
Tugas kelompok : Edberg winson (11046),Tia Nahara(11074), RahelMarisa Saragih(11092),Fitri Rahayu Silaen(11122)
Dalam
kelas Psikologi pendidikan tadi pagi , kami melakukan simulasi tentang pedagogi
dan andragogi. Membedakan keduanya melalui praktek ternyata jauh lebih sulit.
Untuk meningkatkan pemahaman kami, ibu Dina – dosen pengampu mata kuliah
Psikologi Pendidikan meminta kami untuk membentuk kelompok dan membuat simulasi
tentang pedagogi dan andragogi. Kami mencoba menyatukan persepsi dan pemahaman
kami dan akhirnya kami membuat simulasi sebagai berikut.
§ Simulasi
untuk pedagogi
Setting yang
kami ambil adalah pembelajaran di Tk. Edberg, Tia , dan Fitri berperan sebagai
murid TK, sementara Rahel berperan menjadi guru mereka. Guru menggunakan metode
pedagogi untuk mengajarkan anak-anak bentuk bangun dasar. Ibu guru
memperkenalkan beberapa bentuk dan menjelaskan cara membentuknya. Guru juga
meminta murid untuk mengikutinya untuk menambah pemahaman siswanya.
§ Simulasi
andragogi
Setting yang
kami ambil adalah suasana pelatihan ketrampilan menjahit. Edberg , Tia, dan
Fitri berperan sebagai peserta pelatihan sementara,Rahel berperan sebagai tutor
mereka. Dalam pelatihan ini tutor membiarkan peserta untuk membuat kreatifitas
mereka sendiri. Tutor akan membantu mereka ketika mereka merasa perlu dibantu.
Mereka lebih aktif untuk mencari inovasi akan karya mereka.
Yang ingin kami
gambarkan lewat simulasi ini adalah :
Pada simulasi
pedagogi kami menunjukkan bahwa guru lebih aktif dalam menanamkan pengetahuan
kepada para siswanya. Guru membuat pembelajaran sekreatif mungkin sehinggan
siswa memiliki motivasi untuk belajar dan pembelajaran lebih maksimal. Dalam
hal ini keaktifan guru memunculkan motivasi eksternal bagi para peserta didik.
Sementara pada simulasi andragogi kami menunjukkan bahwa peserta pelatihan
sudah memiliki motivasi internal untuk mengembangkan kemampuannya, mereka
dibiarkan untuk membuat kreatifitas mereka
sendiri. Dalam andragogi bukan lagi guru
atau pelatih yang menjelaskan bahwa ilmu ini penting. Keinginan belajar lahir
dari peserta didik sendiri.
Sabtu, 09 Juni 2012
Mini Proyek
Topik
Peran Teknologi sebagai Media
Pembelajaran pada siswa SMA
Judul
Penggunaan internet dan kegunaan
Proyetor bagi murid SMA Sutomo 1
I. Pendahuluan
Tidak
dapat dipungkiri bahwa kita sedang memasuki era yang tidak terlepaskan dari
teknologi. Teknologi itu sendiri merupakan sesuatu yang tidak asing lagi dan
banyak berperan di dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi merupakan suatu hal yang berkembang
dan akan terus berkembang.
Penggunaan
teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi
alat-alat sederhana. Kemudian, perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil
hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan
manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.
Salah satu bidang yang akan kami bahas
berkaitan dengan teknologi adalah pada bidang pendidikan. Teknologi dalam
bidang pendidikan juga telah berkembang dengan sangat pesat. Inovasi-inovasi
baru juga telah ditemukan dan sangat berperan untuk menyokong dunia pendidikan.
Contoh dari pengembangan teknologi yang dapat dipergunakan di dunia pendidikan
adalah media internet dan OHP (Over Head Projector). Internet merupakan salah
satu media pembelajaran yang penting bagi siswa-siswa. Internet menyediakan
informasi yang tidak terbatas untuk dapat dipelajari. Selain itu, peran
proyektor (OHP) di dalam kelas di sekolah sudah mulai diterapkan pada beberapa
sekolah-sekolah. Dengan adanya proyektor ini, proses belajar mengajar
diharapkan dapat berjalan dengan lancar.
Landasan Teori
Revolusi Teknologi
Murid-murid dewasa ini tumbuh di dunia yang
jauh berbeda dengan di masa ketika orang tua dan kakek mereka masih menjadi
murid. Jika murid ingin siap kerja, teknologi harus menjadi bagian integral
dari sekolah dan pelajaran di kelas. Revolusi teknologi adalah bagian dari
masyarakat informasi dimana kita kini hidup. Orang menggunakan komputer,
bolpoin, surat, dan telepon untuk berkomunikasi. Masyarakat masih mengandalkan
beberapa keahlian non-teknologi seperti: ketrampilan berkomunikasi, berpikir
mendalam, kreatif, dan positif. Akan tetapi, di dunia yang kini berorientasi
pada teknologi, kompetensi orang semakin ditantang dan diperluas dengan cepat.
Teknologi telah menjadi bagian dari sekolah
selama beberapa dekade, tetapi teknologi masih digunakan secara sederhana dan
berubah dengan lamban. Namun, kini teknologi telah berubah secara drastis.
Internet
Internet adalah inti dari komunikasi melalui
komputer. Sistem internet berisi ribuan jaringan komputer yang ada di seluruh
dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses oleh murid.
Dalam banyak kasus, internet mengandung informasi yang lebih baru daripada buku
teks. Pada tahun 2000, 98% sekolah di Amerika sudah terhubung dengan internet. World
Wide Web (WWW) adalah sistem pengambilan informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai materi internet. Semuanya
dapat dilakukan dengan meng-klik gambar
yang terdapat dalam layar monitor.
Website adalah lokasi
individu atau organisasi di internet. Website menampilkan informasi yang
dimasukkan oleh suatu organisasi ataupun individu.
Email (electronic
mail) adalah bgian penting dari teknologi itu sendiri. Pesan dapat dikirim dan
diterima dari individu atau dari banyak individu sekaligus.
OHP (Over Head Projector).
Peralatan ini dahulu di gunakan untuk melihat kumpulan foto atau gambar
bergerak. Pada zaman sekarang ini OHP banyak digunakan di sekolah-sekolah
sebagai sarana yang efektif untuk menyampaikan materi pelajaran. Hal ini di
karenakan oleh kemampuan OHP untuk menginterpretasikan gambar secara efektif
sehingga si pemberi materi pelajaran juga dapat menjelaskan dengan lebih
detail. OHP saat ini mulai digunakan sampai ke tingkat Taman Kanak-Kanak. Hal
ini memang mempermudah siswa dalam menyerap materi yang lebih beragam sekaligus
menggalakan sikap malas mencatat. Kemajuan teknologi dalam bidang pendidikan
yang demikian lebih cenderung terhadap bergesernya peralatan yang digunakan
untuk pendidikan bagi generasi yang lebih muda.
Dengan landasan-landasan teori di atas, kami melakukan penelitian
tentang peran teknologi sebagai pembelajaran dimana yang menjadi subjek
peneliti kami adalah anak-anak SMA (Sekolah Menengah Atas) yang masih
berkembang menuju tahap kedewasaan dengan cara pengajaran Pedagogis.
Tujuan
1.
Untuk melihat perkembangan teknologi pada dunia
pendidikan
2.
Mengetahui apakah teknologi merupakan media pembelajaran
yang tepat guna
3.
Mengetahui apakah Over Head Projector (OHP) yang telah
ada dipergunakan dengan baik dan tepat tujuan sehingga pembelajaran menjadi
efisien
Alat dan Bahan
1.
Alat tulis (kertas dan pulpen)
2.
Kamera
3.
Angket (kuisioner)
4.
Laptop
5.
Reward (berupa snack)
Subjek penelitian
20 orang murid kelas 2ipa1, 20 orang murid kelas 2ipa2, dan 17 orang
murid kelas 2ipa3
II. Analisis Data
Metode
yang kami gunakan dalam menyelesaikan proyek pendidikan terhadap teknologi dan
media pembelajaran adalah sebagaiberikut:
1. Metode Survey
Metode pertama yang
kami gunakan adalah dengan membagikan angket kepada ke-57 subjek kami tersebut.
Angket yang kami bagikan terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama adalah pertanyaan yang umum seputar teknologi. Bagian
kedua adalah pertanyaan seputar internet sebagai media pembelajaran. Sedangkan
bagian ketiga adalah pertanyaan seputar Over Head Projector yang terdapat di
dalam kelas mereka.
2. Metode wawancara
Kami juga sempat
melakukan wawancara dengan beberapa murid kelas SMA 2. Pertanyaan pertanyaan
yang kami lontarkan adalah pertanyaan mengenai pendapat mereka tentang
teknologi pada zaman sekarang dan apa harapan mereka ke depannya tentang
teknologi di bidang pendidikan
Kalkulasi Biaya
1.
Reward (3 kotak Momogi) = Rp 25.000,-
2.
Fotokopi angket = Rp 45.000,-
3.
Transportasi = Rp 25.000,-
Total = Rp 95.000,-
Pelaksanaan
Sekolah yang menjadi tempat pengambilan
data kami adalah SMA Sutomo 1 yang terletak pada Jalan
Letkol Martinus Lubis No.7, Medan. Berikut merupakan susunan pelaksanaan
kegiatan kami dari pertama kali memutuskan topik proyek, sampai dengan
pelaksanaanya selesai
No.
|
Kegiatan
|
Tanggal
|
1.
|
Pemilihan topik dan penentuan
judul
|
27 April 2012
|
2.
|
Diskusi perencanaan kegiatan dan
penentuan metode yang digunakan
|
28 April 2012
|
3.
|
Permohonan surat izin dari fakultas
|
1 Mei 2012
|
4.
|
Pembuatan angket
|
2-3 Mei 2012
|
5.
|
Pengajuan surat permohonan ke Sekolah Sutomo 1
|
4 Mei 2012
|
6.
|
Fotokopi angket
|
4 Mei 2012
|
7.
|
Pembagian angket di kelas Sutomo 1
|
7 Mei 2012
|
8.
|
Pembagian reward
|
7 Mei 2012
|
9.
|
Pembuatan poster
|
6 Juni 2012
|
10.
|
Evaluasi
|
6 Juni 2012
|
11.
|
Perhitungan angket
|
6 Juni 2012
|
12.
|
Posting blog
|
8 Juni 2012
|
13.
|
Melaporkan hasil akhir ke SMA
Sutomo 1
|
9 Juni 2012
|
Hasil Proyek
Dalam proyek ini, kami merencanakan untuk
membagi angket kami ke 60 subjek di kelas IPA 1 sampai dengan kelas IPA 3,
namun karena kesalahan teknis yang diperbuat, angket yang terkumpul hanya 57 angket.
Jadi 57 hasil dari survey inilah yang akan kami teliti lebih lanjut. Adapun
hasil dari respon dan juga pertanyaan-pertanyaan dari kelompok kami akan kami
sajikan dalam tabel berikut:
BAGIAN 1 – PERAN
TEKNOLOGI
No
|
Pertanyaan
|
S
|
N
|
TS
|
1
|
Peran
teknologi pada zaman sekarang sudah sangat berkembang
|
71,9%
|
22,8%
|
5,26%
|
2
|
Teknologi
memegang peranan penting dalam dunia pendidikan
|
73,6%
|
26,3%
|
0%
|
3
|
Saya
sebagai siswa harus mengikuti perkembangan teknologi
|
73,6%
|
26,3%
|
O%
|
4
|
Peran
teknologi di dunia pendidikan harus dimaksimalkan
|
68,4%
|
31,5%
|
0%
|
5
|
Teknologi
sangat membantu saya selama ini
|
75,4%
|
24,56%
|
0%
|
6
|
Saya
adalah siswa yang gaptek
|
1,75%
|
50,8%
|
47,3%
|
7
|
Saya
sudah cukup mengikuti perembangan teknologi
|
22,8%
|
71,9%
|
5,26%
|
8
|
Teknologi
seharusnya lebih dicanggihkan lagi
|
64,9%
|
35,08%
|
0%
|
9
|
Teknologi
sudah sepatutnya digunakan di dunia pendidikan
|
80,7%
|
19,3%
|
0%
|
10
|
Saya
selalui mengetahui terobosan terobosan baru di dalam dunia teknologi
|
17,5%
|
68,4%
|
14,1%
|
11
|
Teknologi
adalah raja pada masa sekarang
|
38,5%
|
38,5%
|
22,8
|
12
|
Saya
sangat beruntung terlahir pada masa yang serba canggih seperti sekarang ini
|
45,6%
|
47,3%
|
7,01%
|
13
|
Saya
bahagia karena sistem pendidikan sekarang banyak melibatkan internet
|
52,6%
|
47,3%
|
0%
|
14
|
Saya
yakin bahwa teknologi akan berkembang lebih pesat lagi terutama di bidang
pendidikan dan akan ada terobosan baru yang jauh lebih bermanfaat
|
80,7%
|
17,5%
|
1,75%
|
15
|
Saya
tidak merasa takut dengan perkembangan teknologi
|
40,4%
|
50,8%
|
8,78%
|
BAGIAN
II- INTERNET
No
|
Pertanyaaan
|
S
|
N
|
TS
|
1
|
Saya
sering menggunakan internet untuk mengerjakan PR saya
|
38,5%
|
50,8%
|
10,5%
|
2
|
Saya
merasa gelisah ketika tidak bisa mencari informasi melalui internet
|
26,3%
|
50,8%
|
22,8%
|
3
|
Internet
adalah penyelamat para siswa
|
45,6%
|
31,5%
|
22,8%
|
4
|
Dengan
adanya internet, saya menjadi lebih semangat dalam mengerjakan apa yang saya
bisa
|
45,6%
|
40,3%
|
14,03%
|
5
|
Peran
internet pada masa sekarang sudah cukup
|
21,05%
|
47,3%
|
31,5%
|
6
|
Saya
mempercayai setiap informasi yang saya dapatkan dari internet
|
8,71%
|
58,89%
|
33,33%
|
7
|
Saya
sering membuka situs situs pendidikan ketika saya sedang senggang
|
8,7%
|
56,1%%
|
35,08%
|
8
|
Orang
tua saya sangat mendukung saya dalam menggunakan internet
|
22,8%
|
70,18%
|
7,08%
|
9
|
Saya
belajar sendiri bagaimana caranya menggunakan internet
|
77,19%
|
15,79%
|
7,01%
|
10
|
Saya
bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan internet
|
57,8%
|
28,07%
|
14,03%
|
11
|
Penggunaan
internet seharusnya tidak dibatasi
|
31,5%
|
35,08%
|
33,33%
|
12
|
Internet
adalah sarana yang harus dipergunakan dengan baik
|
91,2%
|
8,78%
|
0%
|
BAGIAN
III – OVER HEAD PROJECTOR
No
|
Pertanyaaan
|
S
|
N
|
TS
|
1
|
Proyektor
sangat membantu sekali dalam proses mengajar mengajar
|
54,3%
|
45,7%
|
0%
|
2
|
Saya
merasa proyektor membantu saya lebih memahami apa yang diajarkan oleh guru
|
49,1%
|
49,1%
|
1,7%
|
3
|
Penggunaan
proyektor di sekolah maish perlu dikembangkan
|
78,9%
|
17,5%
|
3,5%
|
4
|
Penggunaan
proyektor tidak berguna bagi saya
|
1,75%
|
22,8%
|
75,4%
|
5
|
Penggunaan
proyektor hanya menghabiskan listrik sekolah saja
|
1,75%
|
28,7%
|
70,17%
|
6
|
Penggunaan
proyektor selain membantu murid memahami, juga membantu guru menyampaikan
pelajaran
|
75,43%
|
24,56%
|
0%
|
7
|
Proyektor
di dalam kelas merupakan sesuatu yang harus dilestarikan
|
70,17%
|
28,9%
|
0%
|
8
|
Saya
beruntung berarda di kelas yang mempunyai proyektor
|
80,7%
|
31,5%
|
5,2%
|
Jadi hasil dari survey ketika telah kami
hitung persentasenya dan setelah dilakukan wawancara dengan 2 anak SMA adalah
sebagai berikut:
- · Teknologi pada zaman sekarang sudah sangat berkembang dan siswa-siswi setuju bahwa teknologi memegang peranan penting di dalam dunia pendidikan
- · Mayoritas subjek merasa bahwa mereka harus mengikuti perkembangan teknologi dan mereka tidak merasa bahwa mereka adalah muda mudi yang gaptek
- · Dengan adanya internet, para siswa akan lebih semangat dalam mengerjakan PR. Akan tetapi, dari survey yang dilakukan, mereka jarang membuka situs pendidikan ketika mereka sedang mempunyai waktu senggang. Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam di internet, namun dengan membuka berbagai situs jejaring sosial juga
- · Mereka sebagai siswa yang tidak gaptek merasa tidak begitu takut dengan perkembangan teknologi sekarang ini.
- · Mereka merasa beruntung dan berharap teknologi dapat berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan juga perkembangan di bidang pendidikan akan meningkat
- · Orang tua mereka kebanyakan tidak menentang mereka menggunakan internet, namun tidak juga membiarkan mereka bermain internet sepuasnya
- · Murid-murid yang mempunyai Over Head Projector (OVP) di dalam kelasnya merasa beruntung karena proyektor banyak membantu proses belajar mengajar
- · Mereka mengakui bahwa dengan adanya proyektor, murid akan lebih mudah menyerap pelajaran dan guru juga otomatis akan lebih mudah dalam menyampaikan materi.
- · Mereka mengharapkan adanya terobosan baru yang tak kalah bergunanya dari proyektor yang dapat mendukung proses belajar mengajar
- · Sebagai tambahan, bagi kelas di SMA Sutomo1 yang tidak memiliki proyektor akan mempunyai jadwal untuk berkunjung ke Ruang Multimedia yang menyediakan fasilitas proyektor bagi guru dan siswa dimana ruang tersebut terbuka bagi kelas manapun, selain kelas Plus yang sudah memiliki proyektor tersendiri.
Evaluasi
Proyek mini kami sempat banyak mengalami
kehambatan dalam pelaksanaannya karena kita sangat susah untuk masuk ke sekolah
SMA Sutomo 1. Hal ini dikarenakan agar tidak mengganggu proses belajar siswa
yang di dalam. Akan tetapi, karena kami sering mengunjungi SMA Sutomo 1 demi
kepentingan proyek, kami pun akhirnya dapat masuk ke dalam sekolah tersebut.
Setelah kita diperbolehkan masuk, segala sesuatu juga berjalan sesuai dengan
jadwal.
III. Kesimpulan
Dari hasil survey dan wawancara yang kami
lakukan, kami menarik kesimpulan bahwa teknologi memang memegang peranan
penting di dalam dunia pendidikan. Peranan penting tersebut akan lebih maksimal
lagi bila mendapat dukungan dari sekolah-sekolah maupun anak didik suatu
sekolah. Contoh sederhana yang kami gunakan adalah internet dan proyektor.
Kedua teknologi ini memang berbeda aplikasinya. Namun, kedua duanya dapat
digunakan untuk menyokong dan memajukan dunia pendidikan. Dengan adanya
teknologi, proses belajar mengajar pun akan lebih mudah. Proyektor contohnya,
mempermudah guru dan juga murid. Kami juga telah melihat dan sadar bahwa
teknologi telah menjadi bagian integral dari sekolah dan pelajaran dikelas. Hal
ini juga dapat menimbulkan kemajuan bagi muridnya seperti yang dikemukakan oleh
Geisert & Futrell (Earle, 2002; Geisert & Futrell, 2000; Sharp, 2002)
Penggunaan teknologi harus dibarengi juga
dengan keingintahuan dan upaya siswa itu sendiri. Hal ini memang sangat berbeda
dengan zaman dahulu ketika orang tua dan kakek kita sedang bersekolah.
Teknologi memang sudah berkembang pesat sampai saat sekarang ini.
Teknologi sebagai Media Pembelajaran siswa
merupakan terobosan yang dapat dibilang baru karena penerapannya baru
diterapkan beberapa dekade terakhir. Namun hal ini saja telah meninggalkan efek
yang besar bagi siswa-siwa. Teknologi kedepannya diharapkan untuk dapat
berkembang lebih jauh lagi dan menghasilkan hasil yang bahkan jauh lebih
efektif lagi.
Testimonial
-Vilya Sutanto (111301040)
Pada proyek mini kali ini saya merasa senang pada awalnya karena diberi
kesempatan untuk langsung terjun ke lapangan. Pada akhirnya saya juga tetap merasa
senang karena mendapatkan pengalaman baru yang belum pernah saya dapatkan
sebelumnya. Tetapi, kami tetap mengalami beberapa kendala saat mengerjakan
proyek tersebut karena untuk masuk ke sekolah SMA Sutomo 1 itu lumayan susah. Kami
akhirnya dapat masuk setelah diberi kesempatan untuk menyerahkan surat izin
kepada kepala sekolahnya. Namun apa pun itu, saya merasa puas dan proyek mini
ini menyenangkan ^^
-Edberg Winson (111301046)
Saya merasa tugas mini
proyek ini cukup bermanfaat dalam menambah pengalaman saya. Dikarenakan kami
dituntut langsung untuk terjun kedalam lapangan untuk melakukan survey.
Kendala-kendala yang kami alami adalah ribetnya untuk mendapatkan ijin untuk
masuk ke sekolah tempat kami akan melakukan survey. Selain itu pihak sekolah
juga memiliki jadwal mereka sendiri, sehingga kami harus mengikuti pihak
sekolah tentang jadwal kapan kami akan melakukan survey, kemudian pada
saat itu kami dating pada waktu yang dijanjikan
ternyata pihak dari sekolah yang seharusnya membantu kami dalam mencari subjek
penelitian pada saat tersebut tidak hadir, sehingga kami pun disuruh pulang
pada saat itu dan kami dihimbau untuk datang lagi keesokan harinya. Tetapi
selain dari kendala-kendala tersebut secara keseluruhan survey kami menurut
saya cukup menarik dan menambah pengalaman saya.
-Puspa Aryani Tantri (111301102)
Sedikit kesan dan pesan
untuk tugas proyek mini Psikologi Pendidikan ini. Ini pertama kalinya saya
melakukan survey kepada siswa-siswi di sekolah. Saya merasa proyek mini sangat
berkesan dan membantu kita mengenal sesuatu yang baru yang tidak pernah kita
pelajari sebelumnya. Ini merupakan sebuah pengalaman baru untuk saya. Kita juga
dapat mengetahui tentang peran teknologi pada zaman modern ini, dan mengetahui
bagaimana sebenarnya pandangan siswa-siswi pada zaman modern ini.
Poster
Langganan:
Postingan (Atom)